Nikiszowiec dan Kisah Penambang Batu Bara

Nama Penulis: Casilda Aulia Rakhmadina

Asal PPI: PPI Polandia

Study Penulis: Polish Language and Culture, University of Silesia in Katowice

Berbicara tentang Polandia, banyak orang yang masih asing dengan negara ini. Terletak di bagian tengah ke timur benua Eropa, Polandia sering kali dianggap kurang menarik apabila dibandingkan dengan negara-negara di bagian barat benua ini. Polandia yang mulanya menjadi tanah jajahan Jerman, secara perlahan berhasil bangkit dan memerdekakan dirinya hingga usia ke 100 tepat pada tanggal 11 November 2019. Namun, seiring berjalannya waktu, nama Polandia semakin dikenal, terutama dikalangan pelajar Indonesia. 

Sistem pendidikan yang cukup maju, ditambah biaya hidup yang terjangkau, membuat negara ini menjadi salah satu tujuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Tidak sampai disitu, daya tarik Polandia mulai terlihat dari berbagai wisata yang ditawarkan. Tidak dipungkiri, saat mendengar Polandia, beberapa orang langsung mengarah pada ibukotanya, yaitu Warsaw. Ada pula yang mengenal Polandia dari wisata kota tua yang menjadi kebanggaan Polandia yang terletak di kota Kraków. Padahal, Polandia memiliki banyak destinasi wisata maupun sejarah yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya Nikiszowiec.

Suasana district Nikiszowiecz dan Rumah Para Penambang

Nikszowiec merupakan sebuah district yang terletak di Katowice, provinsi Silesia (Upper Silesia), Polandia. District ini menyimpan sejuta sejarah tentang bagaimana Polandia berjuang untuk melepaskan diri dari invasi Jerman. Lebih jauh lagi, Nikiszowiec terkenal akan sejarahnya dengan para penambang batu bara, karena di kota ini pula dulunya terdapat tambang batu bara yang menyuplai kebutuhan batu bara untuk Polandia. Apabila ditelaah lebih lanjut, para penambang di Nikszowiec juga berkontribusi besar dalam memberikan bantuan finansial untuk rekontruksi dan perbaikan ibukota Polandia (Warsaw) yang saat itu hancur setelah perang dunia ke 2.  

Apabila kita berkesempatan untuk berkunjung ke kota ini, kita dapat menyaksikan bangunan-bangunan perumahan yang dibuat khusus untuk para penambang batu bara. Bangunan-bangunan yang ada di district ini memiliki karateristik arsitektur khas Jerman. Uniknya, arsitektur setiap flat—lebih spesifik, yaitu pintu, jendela, dan balkonnya—sengaja dibuat berbeda oleh sang arsitek. Mengapa demikian? 

Denah Nikiszowiec yang terletak di depan Gereja St.Anne

Setelah melakukan aktivitas pertambangan selama satu tahun penuh, terdapat satu tradisi unik yang dirayakan oleh para penambang, bernama The Mining Festival of St. Barbara’s Day atau lebih dikenal dengan sebutan Babórka yang dirayakan setiap tanggal 4 Desember. Pada hari itu, para penambang merayakannya dengan berpesta secara besar-besaran dengan meneguk bir. Esensi pesta ini yaitu untuk mengucapkan rasa syukur atas hasil tambang yang telah diperoleh selama satu tahun, serta memanjatkan doa agar setahun ke depan, para penambang mendapatkan hasil yang lebih baik serta diberikan keselamatan selama proses penambangan, mengingat resiko pekerjaan sebagai penambang sangat tinggi.

Pada saat pesta selesai, para penambang umumnya mengalami kebingungan untuk pulang ke dalam rumah mereka. Oleh sebab itu, perbedaan arsitektur yang terdapat pada rumah-rumah mereka bertujuan untuk mempermudah para penambang mengenali rumahnya. Bukan hanya tentang kisah para penambang batu bara, di Nikiszowiec, kita bisa menikmati arsitektur bangunannya yang indah, ditambah lagi gereja St. Anne yang terletak di pusat kota yang  ikonik dan terlihat megah. 

Leave a Comment

Your email address will not be published.